Jaman masih duduk di bangku sekolah, pernah ada kedekatan khusus dengan Guru perempuan.
Kedekatan kita berdua berawal dari rasa yang timbul di hati. Apakah rasa itu? Cinta! (cinta palelo rengat) Yap! kekesalan.
Karena guru ini terkenal "killer", super ngeselin dan perawan tua! (saya kangen banget sama guru ini, semoga dia masih sehat)
Karena sering bikin ulah di kelas, aku selalu kena marah. Dan ketika itu mungkin si guru killer ini rasa jengkelnya sudah sampai di ubun-ubun, jadi pas aku berulah ngisengin temen yang balik dari toilet. Ketika temenku mau duduk kursinya aku ambil kemudian "gubrak!" temenku jatuh tersungkur tak berdaya (lebay) dan pelajaran pun terhenti. Saat itu juga guru killer ini manggil saya dengan nama sayangnya "rimbooo, cepat maju kedepan! ". Dengan muka polos tak berdosa aku pun berjalan maju kedepan *backsound black in black ost iron man*. Tiba-tiba "plaak" aku di gampar sampai pipi ku merah. Satu ruangan pun hening. Setelah itu gak ada yang berani berulah.
Jaman dulu guru emang sadis cuy! Tapi sekarang jamanya sudah beda jadi kalian yang lahir setelah aku aman.
Bel pulang pun berbunyi, semua anak-anak langsung pergi meninggalkan ruang kelasnya, ketika itu sebelum pulang, aku iseng jalan ke ruang-ruang kelas, tanpa sadar aku menuju kelas yang ada jadwal guru killer ngajar besok, pas kebetulan dia wali di ruang kelas itu.
Dengan langkah mengendap-endap (biar mirip james bond) aku masuk ke ruang kelas dan menunuju meja doi.
Di meja standarlah ada vas bunga, taplak, buku absen dan di dalem lacinya ada kotak kapur gambar sarjana. *anjrit! Kapur gambar sarjana masih ada aja sampai sekarang* haha
*dalam hati* ("ini kan meja guru si ini nih! Tadi sudah nampar aku, kerjain ah!")
Tanpa pikir panjang laci meja guru killer aku buka kemudian apa yang akan aku lakukan?
Tepat sekali, kencing beraroma petai aku semprotkan kelaci dia. Sebelum ketahuan penjaga sekolah aku langsung kabur sambil cengar cengir. Haha
Keesokan harinya gak ngerti reaksi guru killer itu gimana, dan yang pasti satu sekolahan sempet heboh karena kejadian itu.
Ada hikmah yang kami (anak bangor) petik. Sang Guru pun menjadi semakin "killer", horee!!
Dan yang paling keren, sampai sekarang belum diketahui pelakunya.
Maafkan saya bu guru saya memang anak bangor
Rimba with Love
Tamat
Komentar
Posting Komentar