Langsung ke konten utama

SELFIE

Dunia semakin berkembang, semua aspek kehidupan pun begitu cepat berubah. Tren-tren baru muncul di segala bidang. Dulu ada friendster sekarang ada facebook, dulu ada blog sekarang ada microbloging alias twitter dan juga instagram. Bukan cuma sosial media saja yang berevolusi, dunia fotografi pun memunculkan banyak tren baru; salah satunya adalah selfie.

"apa itu selfie?"

Sebenarnya istilah ini bukanlah istilah baku dalam tatanan bahasa indonesia, istilah ini hanyalah istilah yang lazim digunakan di sosial media, tersebar secara getok tular antar teman, dan akhirnya diakui secara luas. Selfie itu adalah seni mengabadikan foto wajah sendiri. Seni? iya seni, karena fotografi itu adalah sebuah seni; walaupun banyak yang bilang selfie itu alay dan norak.

Berdasarkan pengamatan LSR (Lembaga Survey Rimba), selfie itu bisa dibagi menjadi beberapa jenis atau aliran kepercayaan seperti animinsme dan dinamisme atau penyembah berhala (ini apa woy!). Dalam cerita kali ini saya ingin menjelaskan beberapa jenis selfie yang paling sering diterapkan dalam kehidupan sosial media di bumi pertiwi Indonesia ini. Cekidot!

1. Selfiescus Toiletsentris
Selfiescus Toiletsentris adalah seni mengabadikan foto diri sendiri saat berada di dalam toilet. Selfie jenis ini adalah selfie yang paling sering dilakukan oleh khalayak umum. Anak-anak alay biasa melakukan ini di toilet mall, diskotik, dan toilet pribadi mereka sendiri. Terlepas kegiatan apa yang sedang mereka lakukan di toilet itu tidak penting, entah itu mandi, boker, onani, masturbasi, oral, anal atau cuma manyunin bibir ala burung unta sedang stres di depan cermin itu terserah mereka.

2. Alaynista Upside
Alaynista Upside adalah jenis selfie dimana subjek mengambil gambar dirinya sendiri dari arah atas. Entah pake kamera HP, kamera CCTV, drone atau pake helikopter pribadinya Syahrini itu terserah mereka. Di jagad sosial media pose ini seperti sudah menjadi ciri kaum alay yang paling khas. Kamera HP di atas kepala, mata melirik sedikit ke arah kamera, bibir manyun ala burung unta, dan *JEPREEET* sempurna!

3. Selfie Real Ava
Dari beberapa jenis selfie yang ada, mungkin ini yang paling menarik bagi kita. Kalo saya sih engga haha.
Selfie real ava adalah selfie yang MENONJOLKAN bagian belahan dada atau toket, tentunya bukan cowok yang melakukan ini (tapi kadang ada juga dan pasti Gay). Subjek yang melakukan selfie real ava ini biasanya tidak menampakkan wajahnya. Entah karena wajahnya jelek atau bagaimana, atau mungkin saja mukanya rata. Entahlah sampai saat ini hal ini masih rahasia dan masih diteliti oleh NASA yang bekerjasama dengan UMBRELLA CORPS

Itu tadi beberapa jenis selfie yang berhasil saya teliti. Mungkin di luar sana masih banyak lagi jenis lainnya, kalo kalian pengen nambahin tambahin aja sendiri. Terlepas dari norak atau tidak, yang namanya selfie itu adalah hak segala bangsa dan oleh sebab itu maka penjajahan di atas dunia harus di hapuskan (di kira baca UUD 45), dan itu juga merupakan salah satu cara seorang anak manusia untuk mengekspresikan dirinya.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

BULLY-ABLE PERSON, NGGAK ADA LOE GAK RAME

S iapa di antara kalian yang punya genk? atau mungkin teman-teman nongkrong gitu?sudah pasti semua orang punya teman sepenongkrongan (halah). Sudah menjadi kodratnya manusia itu adalah makhluk sosial. Kita nggak bisa hidup sendirian, itulah sebabnya kita butuh orang lain yang bernama teman. Dalam sebuah geng, sudah tentu ada yang dituakan (biasanya yang rambutnya udah ubanan terus dipanggil simbah), dan juga pasti ada seseorang yang kebagian peran sebagai bahan bulan-bulanan atau bully-able person.  Ada banyak sekali nama-nama panggilan untuk si bully-able person ini. Berikut ini saya kasih beberapa nama yang menurut saya paling laris di pasar global, cekidot! 1. SI BLACK Nama ini adalah nama yang paling ngetrend di dunia nongkrong-menongkrong. Yang dipanggil kayak gini biasanya orangnya berkulit hitam (yaiyalah), jelek, dan biasanya sih masih jomblo. Bukan bermaksud rasis sih, tapi emang kayak gitu kenyataannya. hehehe.. 2. SI GENDUT Nama ini adalah nama yang masuk jajaran ...

SKL SENENG SENENG CLUB

Kenapa bisa kerja di SKL? saya juga gak ngerti dan gak pernah kepikiran. Tiba-tiba aja ada tawaran untuk mengajar di SKL. Belum sempet buat CV, surat lamaran pekerjaan dan belum ada ijazah. Kalo gak salah inget waktu itu hari senin aku ke sekolah ketemu koordinator sekolahnya dan itupun di anter sama ibuk saya (anjeeeer anak mami banget kudu di anter) stop stop! Saya luruskan dulu saya di anter emang karena pada saat saya itu masih males kerja ya tapi mau gimana lagi kalo gak nurut orang tua nanti di kutuk jadi ganteng, ya saya nurut aja takut ganteng hahaha. Tiba-tiba saya di panggil untuk ke ruangan koordinator,  singkat cerita saya di interview bla bla bla, yang saya inget cuma kalimat ini: "begini pak, jadi nanti dari kami pihak sekolah akan menghubungi bapak kembali". Setelah interview kelar saya pun langsung bergegas pulang. Keesokan harinya saya masih seperti biasa,  golar goler di kasur sambil nungguin siapa tau ada panggilan kerja.  Sampe malem pun belum ada k...

Makan mungkin makan

Sebelum saya ngomong, saya mau tanya sesuatu buat kamu yang baca tulisan ini, suka makan, enggak? Hobi makan? Atau kamu makan cuma ngisi waktu luang aja pengganti ngisi TTS? Taruhan sama saya disini pasti butuh yang namanya makan, terkecuali jikalau kamu adalah kaktus. Bagi saya, makan adalah sebuah ibadah spiritual, ritual harian yang sangat intim, mendekatkan diri kita kepada alam, sebuah proses yang sangat konstektuil dari sebuah benda padat menjadi energi. Intinya, kalo saya enggak makan, sama aja kaya saya enggak ibadah. #Asek Saya adalah orang yang suka semua jenis makanan, dengan catatan: situasional. Dalam artian begini, saya percaya yang membedakan orang kaya dan miskin adalah satu hal, pilihan, orang kaya adalah orang yang bisa memilih satu dan lainnya bahkan sampai punya banyak opsi, sedangkan orang miskin adalah orang yang enggak punya pilihan sama sekali. Konteksnya bukan sekedar uang, tapi sekali lagi pilihan. Kalo saya enggak punya pilihan, ya saya akan makan apapun itu,...